Teorema Kekonvergenan Fungsi Terintegral Riemann … ( Farikhin )
45
TEOREMA KEKONVERGENAN FUNGSI
TERINTEGRAL RIEMANN
Farikhin
Jurusan Matematika FMIPA Undip
Abstrak
Teorema kekonvergenan merupakan bagian yang penting dalam mempelajari teori
integral. Limit fungsi barisan fungsi yang terintegral Riemann pada suatu interval
belum tentu fungsi tersebut juga terintegral Riemann pada interval itu. Dengan
demikian diperlukan syarat lain agar limit fungsi juga terintegral Riemann.
Tulisan ini bertujuan membahas syarat cukup agar limit fungsi dari barisan fungsi
yang konvergenan di mana-mana juga terintegral Riemann.
Selanjutnya, dibahas juga syarat cukup agar limit fungsi dari barisan fungsi yang
konvergen hampir di mana-mana juga terintegral Riemann.
Kata kunci : Integral Riemann, terintegral serentak, konvergen hampir di mana-
mana.
1. PENDAHULUAN
Diberikan himpunan bilangan rasional {a1, a2, a3, …} yang termuat di dalam
interval tertutup [0,1]. Didefinisikan barisan fungsi pada [0,1] dengan rumus
sebagai berikut : fn(x) = 1 untuk x{ a1, a2, …, an } dan fn(x) = 0 untuk nilai x
lain.
Jelas bahwa barisan { f1, f2, f3, … } merupakan barisan fungsi yang terintegral
Riemann pada [0,1]. Tetapi limit fungsinya , yaitu : f(x) = 1 untuk x rasional dan
f(x) = 0 untuk x irrasional, tidak terintegral Riemann pada [0,1].
Limit fungsi dari barisan fungsi yang terintegral Riemann belum tentu terintegral
Riemann .
Bullen dan Vyborny (1996), membuktikan kesamaan limit di bawah tanda
akan berlaku , jika limit fungsi tersebut terintegral Riemann dan barisan fungsinya
terbatas seragam. Persoalan akan lebih menarik apabila syarat cukup limit
fungsinya terintegral Riemann dihilangkan. Apakah kesamaan limit di bawah
tanda akan berlaku ?
Lee peng-Yee (2000) membuktikan bahwa limit fungsi akan terintegral Riemann
apabila barisan fungsi tersebut terbatas seragam.
JURNAL MATEMATIKA DAN KOMPUTER
Vol. 7. No. 3, 45 - 51, Desember 2004, ISSN : 1410-8518
46
2. INTEGRAL RIEMANN
Diberikan bilangan positif , koleksi D = { a = a1, a2, …, an = b / x1, x2, …,
xn } , dengan xi elemen di dalam [a,b], dinamakan partisi- pada [a,b] jika untuk
setiap i berlaku xi[ai-1,ai] (xi , xi + ).
Untuk selanjutnya, partisi- , D = { a = a1, a2, …, an=b / x1, x2, …, xn }, pada [a,b]
ditulis singkat partisi- D = { (x,[u,v]) } pada [a,b].
Fungsi f:[a,b] R yang dimaksud dalam makalah ini adalah fungsi terbatas.
Fungsi f:[a,b] R dikatakan terintegral Riemann pada [a,b] jika terdapat
bilangan a dengan sifat : untuk setiap bilangan positif terdapat bilangan > 0
sedemikian hingga untuk setiap D = { (x,[u,v]) } pada [a,b] berlaku
| (D) f(x) (v-u) - a | < .
Koleksi semua fungsi yang terintegral Riemann pada interval tertutup merupakan
ruang linear (Lee peng yee & Vyborny R, 2000).
3. BARISAN FUNGSI TERINTEGRAL RIEMANN
Barisan fungsi terintegral Riemann { fn / n=1, 2, … } dikatakan terintegral
Riemann serentak (equiintegrable) pada [a,b] jika untuk setiap bilangan > 0
terdapat > 0 ( tidak bergantung n ) sedemikian hingga untuk setiap partisi- D
= { (x,{u,v]) } pada [a,b] berlaku (D) fn(x) (v-u) - Bn < untuk setiap n,
dengan Bn menyatakan nilai integral Riemann fungsi fn pada [a,b].
Teorema 3. 1.
Diberikan barisan fungsi { fn / n=1, 2, … } yang terintegral Riemann dan pada
[a,b]. Jika barisan { fn / n=1, 2, … } memenuhi syarat-syarat :
(i).
n
lim
fn(x) = f(x) pada [a,b] ,
(ii). { fn / n=1, 2, … } terintegral Riemann serentak
maka fungsi f terintegral Riemann pada [a,b] dan
b
a
x f ) (
dx =
n
lim
b
a
fn(x) dx
Bukti.
Bilangan Bn menyatakan nilai integral Riemann fn pada [a,b] untuk setiap n. Teorema Kekonvergenan Fungsi Terintegral Riemann … ( Farikhin )
47
Dari syarat (ii) maka untuk setiap bilangan > 0 terdapat bilangan > 0 (tidak
bergantung pada n) sedemikian hingga untuk setiap partisi- D = { (x,[u,v]) }
pada [a,b] berlaku
| (D) fn(x) (v-u) - Bn | < /6
(1)
untuk setiap n = 1, 2, … .
Dari syarat (i) maka untuk bilangan > 0 yang sama dan x [a,b] terdapat
bilangan asli N sedemikian hingga untuk setiap n , m > N berlaku
| fn (x) – fm(x) | < /3(b-a)
(2)
| fn(x) – f(x) | < /6(b-a)
(3)
Dari (1) dan (2) diperoleh
| (D) fn(x) (v-u) - (D) fm(x) (v-u) | (D) | fn(x) - fm(x) |.(v-u)
< /3(b-a) (D) (v-u) = /3
(4)
Karena | Bn - Bm | | (D) fn(x) (v-u) - Bn | + | (D) fm(x) (v-u) - Bm | +
| (D) fn(x) (v-u) - (D) fm(x) (v-u) |
maka | Bn - Bm | < /3 + /3 + /3 = , asalkan n, m > N.
Ini membuktikan bahwa barisan { Bn / n = 1, 2, … } merupakan barisan Cauchy di
dalam R. Oleh karena R ruang metrik lengkap maka barisan tersebut merupakan
barisan konvergen , katakan
n
lim
Bn = B .
Jadi untuk bilangan positif terdapat bilangan asli N1 sedemikian hingga untuk
n > N1 berlaku | Bn – B | < /3
(5)
JURNAL MATEMATIKA DAN KOMPUTER
Vol. 7. No. 3, 45 - 51, Desember 2004, ISSN : 1410-8518
48
Selanjutnya akan diperlihatkan B =
b
a
x f ) (
dx . Ambil sebarang D* = {(x,[u,v]}
partisi- pada [a,b] . Mengingat (1), (3), dan (5) diperoleh
| B - (D*) f(x) (v-u) | | Bn – B | + | (D) fn(x) (v-u) - Bn | +
(D) | fn(x) - f(x) |.(v-u)
< /3 + /6 + /6(b-a) (D) (v-u)
= /3 + /6 + /6 =
asalkan n > maks{N,N1} .
Terbukti bahwa f terintegral Riemann pada [a,b] dan B =
b
a
x f ) (
dx. Dengan kata
lain,
n
lim
b
a
fn(x) dx =
b
a
f(x) dx .
Bukti selesai.
Teorema berikut memperlihatkan bahwa limit fungsi dari barisan fungsi
terintegral Riemann yang konvergen hampir di mana-mana merupakan fungsi
yang terintegral Riemann. Lebih lanjut, kesamaan limit di bawah tanda juga masih
dipertahankan.
Teorema 3. 2
Diberikan barisan fungsi {fn / n=1, 2, …} yang terintegral Riemann dan terbatas
seragam pada [a,b]. Jika barisan { fn / n=1, 2, … } memenuhi syarat-syarat :
(i).
n
lim
fn(x) = f(x) hampir di mana-mana pada [a,b],
(ii). { fn / n=1, 2, … } terintegral Riemann serentak
maka fungsi f terintegral Riemann pada [a,b] dan
b
a
x f ) (
dx =
n
lim
b
a
fn(x) dx.
Bukti.
Bilangan an menyatakan nilai integral Riemann fn pada [a,b] untuk setiap
n.
Tulis M > maks { fn(x), f(x) } untuk setiap n dan setiap x [a,b]. Teorema Kekonvergenan Fungsi Terintegral Riemann … ( Farikhin )
49
Dari syarat (ii) diperoleh : untuk setiap bilangan > 0 terdapat bilangan > 0
(tidak bergantung n ) sedemikian hingga untuk setiap partisi- D = { (x,[u,v]) }
pada [a,b] berlaku (D) fn(x)(v-u) an < /6
(1)
Dari syarat (i) maka terdapat himpunan berukuran nol S [a,b]
sedemikian hingga
n
lim
fn(x) = f(x) pada [a,b] \ S.
Hal ini berakibat, terdapat bilangan asli N1 sedemikian hingga untuk setiap n, m >
N1 dan x [a,b] \ S berlaku
| fn(x) fm(x) | < (6b 6a)
1
(2)
| fn(x) f(x) | < (6b 6a)
1
(3)
Karena S himpunan berukuran nol maka untuk bilangan / (6M+6) > 0
terdapat koleksi interval terbuka { Ip / p=1,2, … } di dalam [a, b] sedemikian
hingga S Ip dan l(Ip) < / (6M+6) .
Ambil sebarang partisi D = { (x,[u,v]) } pada [a,b].
Untuk x [a,b] \ S dipilih [u,v] ( x , x + ), sedangkan untuk x S dipilih
[u,v] yang termuat di dalam Ip .
Jika D* = { (x,[u,v]) } sebarang partisi-* pada [a,b] , dengan *=min{, /
(6M+6)} maka mengingat (2), diperoleh
| (D*) fn(x)(v-u) (D*) fm(x)(v-u) |
S b a x
D
\ ] , [
*) (
| fn(x) fm(x) | (vu) +
S x
D
*) (
| fn(x) fm(x) | (vu)
(6b 6a)
1
S b a x
D
\ ] , [
*) (
(vu) + 2M
S x
D
*) (
(vu)
< (6b 6a)
1
.(b-a) + 2M. l(Ip)
< /6 + 2M. ( / (6M+6)) <
(4)
Oleh karena | an am | | an sn | + | sm sn | + | am sm | dengan
sp = (D*) fp(x)(v-u) dan mengingat (1) dan (4), maka | an am | < 3. Ini berarti
barisan { an / n=1, 2, … } merupakan barisan Cauchy. JURNAL MATEMATIKA DAN KOMPUTER
Vol. 7. No. 3, 45 - 51, Desember 2004, ISSN : 1410-8518
50
Karena R lengkap maka barisan { an / n=1, 2, … } konvergen, katakan
n
lim
an = A.
Dengan demikian, untuk bilangan > 0 terdapat bilangan asli N2 sedemikian
hingga untuk setiap n > N2 berlaku | an A | < /6
(5)
Selanjutnya akan diperlihatkan bahwa A =
b
a
x f ) (
dx .
Ambil sebarang partisi-* D* = { (x,[u,v]) } pada [a,b]. Mengingat (1), (3), dan
(6) maka
| A (D*) f(x)(v-u) |
| an A | + (D*) fn(x)(v-u) an +
S b a x
D
\ ] , [
*) (
| fn(x) f(x) | (vu) +
S x
D
*) (
| fn(x) f(x) | (vu)
< /6 + /6 + (6b 6a)
1
S b a x
D
\ ] , [
*) (
(vu) + 2M
S x
D
*) (
(vu)
< /3 + (6b 6a)
1
. (ba) + 2M. ( / (6M+6))
< ,
asalkan n > maks { N1, N2 }.
Terbukti bahwa A =
b
a
x f ) (
dx dan
b
a
x f ) (
dx =
n
lim
b
a
fn(x) dx .
Bukti selesai.
4. KESIMPULAN
Telah terbukti bahwa limit fungsi dari barisan fungsi terintegral Riemann
juga ter integral Riemann, asalkan barisan fungsi tersebut bersifat terintegral
serentak. Selanjutnya limit fungsi dari barisan fungsi yang konvergen hampir di
mana-mana juga terintegral Riemann, apabila ditambahkan syarat lain, yakni :
barisan fungsi yang terbatas seragam.
Teorema Kekonvergenan Fungsi Terintegral Riemann … ( Farikhin )
51
5. UCAPAN TERIMA KASIH
Penulis mengucapkan terima kasih kepada Prof. Dr. Peter S. Bullen dari
British Colombia University, Vancouver-Canada, yang telah memberikan ilmunya
baik berupa paper maupun konsultasi jarak jauhnya.
DAFTAR PUSTAKA
Bullen PS & Vyborny R, Arzela’s dominated convergence theorem for the
Riemann integral, Bulletino UMI, 1996, p.347-353.
Lee Peng-yee, The Integral Riemann Revisited , Calcutta Lectures, 2000, p.1-8.
Lee-Peng Yee & Vyborny, R., Integral : An Aesy Approach After
Kurzwiel And Henstock, Cambridge University Press, UK, 2000.
Soedijono, B., Beberapa Teorema Kekonvergenan pada Integral AH, Berkala
Ilmiah MIPA , FMIPA-UGM , Yogyakarta, 1994, No.1 Thn.V Teorema Kekonvergenan Fungsi Terintegral Riemann … ( Farikhin ) 45 TEOREMA KEKONVERGENAN FUNGSI TERINTEGRAL RIEMANN Farikhin Jurusan Matematika FMIPA Undip Abstrak Teorema kekonvergenan merupakan bagian yang penting dalam mempelajari teori integral. Limit fungsi barisan fungsi yang terintegral Riemann pada suatu interval belum tentu fungsi tersebut juga terintegral Riemann pada interval itu. Dengan demikian diperlukan syarat lain agar limit fungsi juga terintegral Riemann. Tulisan ini bertujuan membahas syarat cukup agar limit fungsi dari barisan fungsi yang konvergenan di mana-mana juga terintegral Riemann. Selanjutnya, dibahas juga syarat cukup agar limit fungsi dari barisan fungsi yang konvergen hampir di mana-mana juga terintegral Riemann. Kata kunci : Integral Riemann, terintegral serentak, konvergen hampir di mana- mana. 1. PENDAHULUAN Diberikan himpunan bilangan rasional {a1, a2, a3, …} yang termuat di dalam interval tertutup [0,1]. Didefinisikan barisan fungsi pada [0,1] dengan rumus sebagai berikut : fn(x) = 1 untuk x{ a1, a2, …, an } dan fn(x) = 0 untuk nilai x lain. Jelas bahwa barisan { f1, f2, f3, … } merupakan barisan fungsi yang terintegral Riemann pada [0,1]. Tetapi limit fungsinya , yaitu : f(x) = 1 untuk x rasional dan f(x) = 0 untuk x irrasional, tidak terintegral Riemann pada [0,1]. Limit fungsi dari barisan fungsi yang terintegral Riemann belum tentu terintegral Riemann . Bullen dan Vyborny (1996), membuktikan kesamaan limit di bawah tanda akan berlaku , jika limit fungsi tersebut terintegral Riemann dan barisan fungsinya terbatas seragam. Persoalan akan lebih menarik apabila syarat cukup limit fungsinya terintegral Riemann dihilangkan. Apakah kesamaan limit di bawah tanda akan berlaku ? Lee peng-Yee (2000) membuktikan bahwa limit fungsi akan terintegral Riemann apabila barisan fungsi tersebut terbatas seragam. JURNAL MATEMATIKA DAN KOMPUTER Vol. 7. No. 3, 45 - 51, Desember 2004, ISSN : 1410-8518 46 2. INTEGRAL RIEMANN Diberikan bilangan positif , koleksi D = { a = a1, a2, …, an = b / x1, x2, …, xn } , dengan xi elemen di dalam [a,b], dinamakan partisi- pada [a,b] jika untuk setiap i berlaku xi[ai-1,ai] (xi , xi + ). Untuk selanjutnya, partisi- , D = { a = a1, a2, …, an=b / x1, x2, …, xn }, pada [a,b] ditulis singkat partisi- D = { (x,[u,v]) } pada [a,b]. Fungsi f:[a,b] R yang dimaksud dalam makalah ini adalah fungsi terbatas. Fungsi f:[a,b] R dikatakan terintegral Riemann pada [a,b] jika terdapat bilangan a dengan sifat : untuk setiap bilangan positif terdapat bilangan > 0 sedemikian hingga untuk setiap D = { (x,[u,v]) } pada [a,b] berlaku | (D) f(x) (v-u) - a | < . Koleksi semua fungsi yang terintegral Riemann pada interval tertutup merupakan ruang linear (Lee peng yee & Vyborny R, 2000). 3. BARISAN FUNGSI TERINTEGRAL RIEMANN Barisan fungsi terintegral Riemann { fn / n=1, 2, … } dikatakan terintegral Riemann serentak (equiintegrable) pada [a,b] jika untuk setiap bilangan > 0 terdapat > 0 ( tidak bergantung n ) sedemikian hingga untuk setiap partisi- D = { (x,{u,v]) } pada [a,b] berlaku (D) fn(x) (v-u) - Bn < untuk setiap n, dengan Bn menyatakan nilai integral Riemann fungsi fn pada [a,b]. Teorema 3. 1. Diberikan barisan fungsi { fn / n=1, 2, … } yang terintegral Riemann dan pada [a,b]. Jika barisan { fn / n=1, 2, … } memenuhi syarat-syarat : (i). n lim fn(x) = f(x) pada [a,b] , (ii). { fn / n=1, 2, … } terintegral Riemann serentak maka fungsi f terintegral Riemann pada [a,b] dan b a x f ) ( dx = n lim b a fn(x) dx Bukti. Bilangan Bn menyatakan nilai integral Riemann fn pada [a,b] untuk setiap n. Teorema Kekonvergenan Fungsi Terintegral Riemann … ( Farikhin ) 47 Dari syarat (ii) maka untuk setiap bilangan > 0 terdapat bilangan > 0 (tidak bergantung pada n) sedemikian hingga untuk setiap partisi- D = { (x,[u,v]) } pada [a,b] berlaku | (D) fn(x) (v-u) - Bn | < /6 (1) untuk setiap n = 1, 2, … . Dari syarat (i) maka untuk bilangan > 0 yang sama dan x [a,b] terdapat bilangan asli N sedemikian hingga untuk setiap n , m > N berlaku | fn (x) – fm(x) | < /3(b-a) (2) | fn(x) – f(x) | < /6(b-a) (3) Dari (1) dan (2) diperoleh | (D) fn(x) (v-u) - (D) fm(x) (v-u) | (D) | fn(x) - fm(x) |.(v-u) < /3(b-a) (D) (v-u) = /3 (4) Karena | Bn - Bm | | (D) fn(x) (v-u) - Bn | + | (D) fm(x) (v-u) - Bm | + | (D) fn(x) (v-u) - (D) fm(x) (v-u) | maka | Bn - Bm | < /3 + /3 + /3 = , asalkan n, m > N. Ini membuktikan bahwa barisan { Bn / n = 1, 2, … } merupakan barisan Cauchy di dalam R. Oleh karena R ruang metrik lengkap maka barisan tersebut merupakan barisan konvergen , katakan n lim Bn = B . Jadi untuk bilangan positif terdapat bilangan asli N1 sedemikian hingga untuk n > N1 berlaku | Bn – B | < /3 (5) JURNAL MATEMATIKA DAN KOMPUTER Vol. 7. No. 3, 45 - 51, Desember 2004, ISSN : 1410-8518 48 Selanjutnya akan diperlihatkan B = b a x f ) ( dx . Ambil sebarang D* = {(x,[u,v]} partisi- pada [a,b] . Mengingat (1), (3), dan (5) diperoleh | B - (D*) f(x) (v-u) | | Bn – B | + | (D) fn(x) (v-u) - Bn | + (D) | fn(x) - f(x) |.(v-u) < /3 + /6 + /6(b-a) (D) (v-u) = /3 + /6 + /6 = asalkan n > maks{N,N1} . Terbukti bahwa f terintegral Riemann pada [a,b] dan B = b a x f ) ( dx. Dengan kata lain, n lim b a fn(x) dx = b a f(x) dx . Bukti selesai. Teorema berikut memperlihatkan bahwa limit fungsi dari barisan fungsi terintegral Riemann yang konvergen hampir di mana-mana merupakan fungsi yang terintegral Riemann. Lebih lanjut, kesamaan limit di bawah tanda juga masih dipertahankan. Teorema 3. 2 Diberikan barisan fungsi {fn / n=1, 2, …} yang terintegral Riemann dan terbatas seragam pada [a,b]. Jika barisan { fn / n=1, 2, … } memenuhi syarat-syarat : (i). n lim fn(x) = f(x) hampir di mana-mana pada [a,b], (ii). { fn / n=1, 2, … } terintegral Riemann serentak maka fungsi f terintegral Riemann pada [a,b] dan b a x f ) ( dx = n lim b a fn(x) dx. Bukti. Bilangan an menyatakan nilai integral Riemann fn pada [a,b] untuk setiap n. Tulis M > maks { fn(x), f(x) } untuk setiap n dan setiap x [a,b]. Teorema Kekonvergenan Fungsi Terintegral Riemann … ( Farikhin ) 49 Dari syarat (ii) diperoleh : untuk setiap bilangan > 0 terdapat bilangan > 0 (tidak bergantung n ) sedemikian hingga untuk setiap partisi- D = { (x,[u,v]) } pada [a,b] berlaku (D) fn(x)(v-u) an < /6 (1) Dari syarat (i) maka terdapat himpunan berukuran nol S [a,b] sedemikian hingga n lim fn(x) = f(x) pada [a,b] \ S. Hal ini berakibat, terdapat bilangan asli N1 sedemikian hingga untuk setiap n, m > N1 dan x [a,b] \ S berlaku | fn(x) fm(x) | < (6b 6a) 1 (2) | fn(x) f(x) | < (6b 6a) 1 (3) Karena S himpunan berukuran nol maka untuk bilangan / (6M+6) > 0 terdapat koleksi interval terbuka { Ip / p=1,2, … } di dalam [a, b] sedemikian hingga S Ip dan l(Ip) < / (6M+6) . Ambil sebarang partisi D = { (x,[u,v]) } pada [a,b]. Untuk x [a,b] \ S dipilih [u,v] ( x , x + ), sedangkan untuk x S dipilih [u,v] yang termuat di dalam Ip . Jika D* = { (x,[u,v]) } sebarang partisi-* pada [a,b] , dengan *=min{, / (6M+6)} maka mengingat (2), diperoleh | (D*) fn(x)(v-u) (D*) fm(x)(v-u) | S b a x D \ ] , [ *) ( | fn(x) fm(x) | (vu) + S x D *) ( | fn(x) fm(x) | (vu) (6b 6a) 1 S b a x D \ ] , [ *) ( (vu) + 2M S x D *) ( (vu) < (6b 6a) 1 .(b-a) + 2M. l(Ip) < /6 + 2M. ( / (6M+6)) < (4) Oleh karena | an am | | an sn | + | sm sn | + | am sm | dengan sp = (D*) fp(x)(v-u) dan mengingat (1) dan (4), maka | an am | < 3. Ini berarti barisan { an / n=1, 2, … } merupakan barisan Cauchy. JURNAL MATEMATIKA DAN KOMPUTER Vol. 7. No. 3, 45 - 51, Desember 2004, ISSN : 1410-8518 50 Karena R lengkap maka barisan { an / n=1, 2, … } konvergen, katakan n lim an = A. Dengan demikian, untuk bilangan > 0 terdapat bilangan asli N2 sedemikian hingga untuk setiap n > N2 berlaku | an A | < /6 (5) Selanjutnya akan diperlihatkan bahwa A = b a x f ) ( dx . Ambil sebarang partisi-* D* = { (x,[u,v]) } pada [a,b]. Mengingat (1), (3), dan (6) maka | A (D*) f(x)(v-u) | | an A | + (D*) fn(x)(v-u) an + S b a x D \ ] , [ *) ( | fn(x) f(x) | (vu) + S x D *) ( | fn(x) f(x) | (vu) < /6 + /6 + (6b 6a) 1 S b a x D \ ] , [ *) ( (vu) + 2M S x D *) ( (vu) < /3 + (6b 6a) 1 . (ba) + 2M. ( / (6M+6)) < , asalkan n > maks { N1, N2 }. Terbukti bahwa A = b a x f ) ( dx dan b a x f ) ( dx = n lim b a fn(x) dx . Bukti selesai. 4. KESIMPULAN Telah terbukti bahwa limit fungsi dari barisan fungsi terintegral Riemann juga ter integral Riemann, asalkan barisan fungsi tersebut bersifat terintegral serentak. Selanjutnya limit fungsi dari barisan fungsi yang konvergen hampir di mana-mana juga terintegral Riemann, apabila ditambahkan syarat lain, yakni : barisan fungsi yang terbatas seragam. Teorema Kekonvergenan Fungsi Terintegral Riemann … ( Farikhin ) 51 5. UCAPAN TERIMA KASIH Penulis mengucapkan terima kasih kepada Prof. Dr. Peter S. Bullen dari British Colombia University, Vancouver-Canada, yang telah memberikan ilmunya baik berupa paper maupun konsultasi jarak jauhnya. DAFTAR PUSTAKA Bullen PS & Vyborny R, Arzela’s dominated convergence theorem for the Riemann integral, Bulletino UMI, 1996, p.347-353. Lee Peng-yee, The Integral Riemann Revisited , Calcutta Lectures, 2000, p.1-8. Lee-Peng Yee & Vyborny, R., Integral : An Aesy Approach After Kurzwiel And Henstock, Cambridge University Press, UK, 2000. Soedijono, B., Beberapa Teorema Kekonvergenan pada Integral AH, Berkala Ilmiah MIPA , FMIPA-UGM , Yogyakarta, 1994, No.1 Thn.V
Tidak ada komentar:
Posting Komentar